Sabtu, 20 Maret 2010

Majelis Dzikir dan Shalawat "AL-FATIHAH" Bulungan


Majelis Dzikir dan Shalawat "AL-FATIHAH" Bulungan
dipimpin oleh : Sayid H.Abdul Qadir Al'Idrus Tanjung Selor
Kegiatan dilaksanakan setiap Malam Kamis (pembacaan Ratib) dan Malam Jum'at(pembacaan Dzikir Al'Fatihah)


FADHILAH AL-FATIHAH

Surah Al-Fatihah yang juga disebut sebagai ummul kitab memiliki beberapa keutamaan sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw.
Pertama, surah Al-Fatihah merupakan surah yang paling utama di dalam Al-Qur`an. Kedua, merupakan surah yang tidak pernah diturunkan dalam Taurat dan Injil, dan tidak ada satu pun yang menyamai surah Al-Fatihah di dalam Al-Qur`an.
Surah Al-Fatihah (Arab: الفاتح , al-Fātihah, “Pembukaan”) adalah surah pertama dalam al-Qur’an. Surah ini diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap diantara surah-surah yang ada dalam Al-Qur’an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), karena dengan surah inilah dibuka dan dimulainya Al-Quran. Dinamakan Ummul Qur’an (induk Al-Quran/أمّ القرءان) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab/أمّ الكتاب) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. Dinamakan pula As Sab’ul matsaany (tujuh yang berulang-ulang/السبع المثاني) karena jumlah ayatnya yang tujuh dan dibaca berulang-ulang dalam shalat.
Ketiga Surah Al-Fatihah sebagai obat lahir dan bathin (hati)

Di antara Ulama Besar dan modern yang berpendapat bahwa al-Qur'an dan khususnya al-Fatihah dapat mengobati jasmani disamping mengobati rohani, ialah Imam Ibnul Qayyim al-Jawzi. Berkata Ibnul Qayyim dalam kitabnya bernama Madarijus Salikin juz I halaman 52-58, diringkaskan sebagai berikut : Adapun al-Fatihah itu mengandung obat buat hati (rohani) maka tidaklah ada perlainan pendapat. Cacat-cacat atau penyakit yang menimpa kalbu berpokok pada dua perkara, ialah rusaknya ilmu dan rusaknya tujuan. Karena dua kerusakan ini, maka timbullah dua penyakit kalbu yang sangat berbahaya, yaitu adh-Dhalaal (kesesatan) dan al-Ghadhab (keangkara-murkaan). Kesesatan karena rusaknya pengetahuan, sedangkan keangkara-murkaan karena rusaknya tujuan hidup. Kedua penyakit inilah induknya segala penyakit kalbu. Maka hidayat yang bernama Shiraathal Mustaqiim (al-Qur'an) adalah obat dari penyakit pertama (kesesatan). Sebab itu hidayat ini harus selalu kita minta dan pelajari.Sedang pengertian yang terkandung dalam Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin adalah obat dari penyakit kedua (rusak tujuan atau kemurkaan).

Surah Al-Fatihah yang juga disebut sebagai ummul kitab memiliki beberapa
keutamaan sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah saw.

1. Surah Al-Fatihah merupakan surah yang paling utama di dalam Al-Qur`an.

2. Merupakan surah yang tidak pernah diturunkan dalam Taurat dan Injil, dan tidak ada satu pun. yang menyamai surah Al-Fatihah di dalam Al-Qur`an.

3. Merupakan surah yang langsung diturunkan dari Arsy. Keempat, sebagai
obat penawar, baik lahir maupun batin. Surah Al-Fatihah terdiri dari tujuh. ayat, masing-masing ayat memiliki keistimewaan, makna, dan pengejawantahan bagi. kita dalam kehidupan riil.

Abu Said ibnu Al-Mu'alla r.a. berkata;
Ketika aku sedang sembahayang, tiba-tiba dipanggil oleh Nabi saw. maka aku tidak menyahutnya sehingga selesai sembahayang, lalu aku datang kepadanya, Nabi saw. bertanya:"Apakah yang nenahan engkau daripada menyahut panggilan ku?".
Jawabku (Abu Said), "Aku sedang sembahayang."Nabi saw. bersabda,"Tidakah Allah berfirman; "Hai orang yang beriman, sambutlah panggilan Allah dan Rasulullah bila memanggil kalian untuk menghidupkan kalian".Kemudian Nabi saw. bersabda,
"Aku akan ajarkan kepada mu satu surah yang terbesar di dalam al-Quran sebelum keluar dari masjid ini".
Berkata Abu Said, Lalu Rasulullah saw. memegang tangan ku, kemudian ketika hendak keluar dari masjid aku berkata,"Ya Rasulullah, tadi engkau berkata akan mengajar aku surah terbesar daripada al-Quran".
Jawab Rasulullah saw."Benar, Alhamdu lillahi rabbil alamin, itulah Assab'ul Matsani dan al-Quran yang terbesar yang telah diturunkan Allah kepadaku".
(HR: Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibn Majah)
Abu Hurairah dari Jbay bin Ka'ab r.a. Rasulullah saw. bersabda: Allah tiada menurunkan dalam Taurat dan Injil yang seperti (menyamai) Ummul Quran, ialab tujuh ayat pujian (assab'ul matsani), dan ia terbagi dua antara-Ku dengan hamba-ku.(HR. an-Nasa'i, at-Tirmidzi).

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Pada suatu hari, Nabi saw. keluar kepada Ubay bin Ka'ab, lalu memanggil,"Ya, Ubay".
Ubay menoleh, tetapi tidak menjawab (menyambutnya), lalu ia segerakan salatnya, kemudian (selesai salat) pergi kepada Nabi saw. sambil mengucap,
"Assalamu alaika ya Rasulullah."
Dijawab,"Wa araikassalam, apakah yang menahan anda untuk menyahut panggilanku ketika aku panggil?" Jawabnya,"Ya Rasulullah, saya sedang salat."
Nabi saw. bersabda,"Tidakkah anda mendapatkan dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadaku, Sambutlah panggilan Allah dan Rasulullah bila memanggil kalian untuk menghidupkan (mengajarkan apa-apa untuk kepentingan kehidupanmu).
Jawab Ubay,"Benar ya Rasulullah, tidak akan saya ulang."
Lalu Nabi saw. bertanya,"Sukakah saya ajarkan kepadamu surat yang tidak pernah diturunkan di Taurat, Injil, Zabur dan Furqan yang menyamai itu?"
Jawab Ubay,'Baiklah ya Rasulullah.'
Nabi saw. bersabda,"saya harap semoga sebelum keluar dari pintu itu anda sudah mengetahuinya". Lalu abi saw. memegang tangan Ubay sambil berbicara, tetapi Ubay memperlambat jalannya, kuatir kalau-kalau sampai di pintu dan pembicaraan belum selesai, dan ketika telah dekat dengan pintu Ubay berkata,'Ya Rasulullah apakah surat yang engkau janjikan padaku itu?'
Jawab Nabi saw.,"Apakah yang anda baca dalam salat?"
Lalu Ubay membaca Fatihah (Ummul Quran) lalu Nabi saw. bersabda,"Allah tiada menurunkan da1am Taurat, Injil, Zabur dan Furqan yang menyamainya, itulah yang bernama Assab'ul Matsani".(Juga diriwayatkan oleh at-Tirmidzi).

Abu Said al-Khudri r.a. berkata,Ketika kita dalam bepergian dan berkemah, tiba-tiba datang budak perempuan dan berkata, Sesungguhnya pimpinan suku ini digigit binatang berbisa, dan tidak ada orang, apakah ada di antara kalian yang dapat menjampi :faka berdirilah seorang di antara kami, kami tidak menyangka bahwa ia dapat menjampi. Tiba-tiba dijampinya dan sembuh. Maka diberinya dia hadiah berupa tiga puluh doinba dan diberinya kami susu. Ketika ia kembali kami bertanya, Apakah anda pandai menjampi? Jawabnya, Tidak, aku tidak menjampi, kecua!i dengan Ummul Kitab Fatihah. Maka kami pun memberitahu agar domba-domba itu jangan diganggu sehingga kami bertanya kepada Rasulullah saw. Kemudian setelah kami kembali ke Madinahj kami ceriterakan kejadian itu kepada Nabi saw. Maka Nabi saw. bertanya, "Dari mana ia mengetahui bahwa Fatihah itu sebagai jampi (untuk jampi? Bagilah domba-domba itu dan berilah aku bagian".(Bukhari,Muslim, Abu Dawud).

Di sebagian riwayat Muslim disebutkan bahawa yang menjampi itu Abu Said al-Khudri r.a

Ibn Abbas r.a. berkata,Rasulullah saw. duduk bersama Jibril, tiba-tiba mendengar suara gemuruh di atasnya, maka Jibril melihat ke atas langit, lalu berkata, Itu pintu langit telah terbuka, belum pernah dibuka sama sekali". dan telah turun seorang malaikat dari padanya. Maka datanglah Malaikat itu kepada Nabi saw. dan berkata, 'Terimalah kabar gembira, bahwa anda diberi dua cahaya yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelum anda, yaitu Fatihah dan penutup surat al-Baqarah. Tiada engkau membaca satu huruf melainkan pasti diberi (yakni apa yang terkandung di dalamnya'.(HR. Muslim, an-Nasa'i).

Anas r.a. berkata, Nabi saw. bersabda:Jika anda meletakkan pinggang di atas tempat tidur, lalu membaca Fatihah dan Qul Huwallahu Ahad, maka telah aman dari segala sesuatu kecuali maut (HR: Bazzar)

Dikatakan kepada Abu Hurairah, "Kami berada di belakang imam." Maka Abu Hurairah berkata, "Bacalah Al-Fatihah itu di dalam hatimu, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Allah Ta'al berfirman, 'Aku telah membagi salat dua bagian antara diri-Ku dengan hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta'. Jika ia mengucapkan, 'alhamdulillahi rabbil 'alamin', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku'. Dan jika ia mengucapkan, ' Arrahmanirrahimi', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku'. Jika ia mengucapkan, 'Malikiyaumiddin', maka Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuliakan-Ku'. Dan pernah Abu Hurairah menuturkan, 'Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku'. Jika ia mengucapkan, 'Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in', maka Allah berfirman, 'Inilah bagian diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia minta'. Dan jika ia mengucapkan, 'Ihdinashirathalmaustqim shirathaladzina an'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladholin', maka Allah berfirman, 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku pula yang apa yang ia minta'."(Demikian pula diriwayatkan an-Nasa'i).

Hadist yang diriwayatkan olehh Bukhari daam kitab Fadhailu Qur’an, dari Abu Sa’id al Khudri, ia berkata: Kami pernah beada dalam suatu perjalanan, lalu kami singgah, tiba-tiba seorang budak wanita datang seraya berkata: Sesungguhnya kepala suku kami tersengat, dan orang-orang kami sedang tidak berada ditempat, apakah diantara kalian ada yang bisa menjampi (ruqyah)? Lalu ada seorang laki-laki yang bersamanya berdiri, yang kami tidak pernah menyangka bisa meruqyah. Kemudian orang itu membacakan ruqyah, maka kepala sukunya pun sembuh. Lali ia (kepala suku) menyuruhnya memberi tigapuluh ekor kambing sedang kami diberi minum susu. Setelah ia kembali, kami bertanya kepadanya: Apakah memang engkau pandai dan bisa meruqyah? Ia menjawab : Aku tidak meruqyah kecuali dengan Ummul Kitab. (Al Fatihah). Jangan berbuat apapun hingga kita datang dan bertanya kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Ketika sampai di Madinah kami menceritakan hal itu kepada Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau bersabda: Darimana dia tahu kalau surat Al Fatihah itu sebagai ruqyah?, bagi-bagikanlah kambing-kambing itu dan berikan satu bagian kepadaku.” Demikian juga diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud.

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Said al-Khudri r.a. "Pada suatu hari kami bersama-sama dalam perjalanan, bermalam di satu dusun. Datang kepada kami seorang budak perempuan dan berkata : "Sesungguhnya kepala desa ini sakit dan tak seorangpun di antara kami yang dapat mengobatinya, adakah diantara tuan-tuan yang dapat mengobatinya ?" Salah seorang dari rombongan kami berdiri dan mengikuti budak tadi. Kami tidak mengira yang ia dapat menjadi dukun. Si sakit itu lalu dimenterainya dan sembuh. Kepadanya diberi hadiah 30 ekor kambing, dan kepada kami disuguhkan susu. Ketika ia kembali kami bertanya : "Apakah engkau membolehkan mentera, dan apakah engkau tukang mentera ?" Ia menjawab : "Tidak, saya bukan tukang mentera, tetapi aku hanya membacakan Ummul-Kitab (al-Fatihah)." Kami katakana : "Kejadian ini jangan dikabarkan kepada siapapun, sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah s.a.w. lebih dahulu". Sesudah kami sampai di kota Madinah, kami datangi Rasulullah s.a.w. dan kami
ceritakanlah kejadian itu. Rasulullah lalu berkata : "Siapa tahu bahwa surah itu (al-Fatihah) adalah mentera (obat) bagilah hadiah itu dan berikan saya sebahagian darinya".Kejadian seperti inipun diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud dari Hisyam. Di dalam beberapa riwayat dari Muslim diterangkan bahwa penyakit orang yang disembuhkan itu ialah karena sengatan binatang yang berbisa dan yang menyembuhkan itu adalah Abu Said al-Khudri sendiri.

Hadist lainnya, riwayat Muslim dalam Kitab Shahih an Nasai dalam kitab Sunan dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam sedang bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara dari atas. Maka Jibril mengarahkan pandangannya kelangit seraya berkata : Itu adalah dibukannya sebuah pintu di langit yang belum pernah terbuka sebelumnya.” Ibnu Abbas meneruskan, “dari pintu turun Malaikat dan kemudian menemui Nabi sholallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata : “Samapaikanlah kabar gembira kepad aumatmu mengenai dua cahaya. Kedua cahaya itu telah diberikan kepadamu, dan belum pernah sama sekali diberikan kepada seorang nabipun sebelum kamu, yaitu Fatihatul Kitab dan beberapa ayat terakhir surat Al Baqarah. Tidakkah engkau membaca satu huruf saja darinya melainkan akan diberi pahala kepadamu.”

Dengan mengamalkannya S.Al Fatihah dalam kehidupan Anda, InsyaAllah akan memperoleh nikmat dalam kehidupan Anda melalui ruh yang terdapat dalam surah Al-Fatihah ini.
Kehidupan Anda pun akan dipenuhi kebahagiaan, kemudahan, serta nilai
keberkahan yang tidak terhingga.

Wallahu Aqlam bishawab

3 komentar:

  1. mudah2an dapat mengamalkan dengan mudah dan dpt berkahnya.....karena semua yg daripada rasullah s.a.w semuanya benar ......dengan adanya blog ini dapat membimbing umat kejalan yg benar dan membuat umat sukses dunia dan akhirat...amiennn..ya robbal alamin...allahumma sholli ala sayidina muhammad...
    http://Primasyariah.com/?ref=khodijah88

    BalasHapus
  2. ucapan selamat dan terus berjuang untuk dakwah agama islam yg kita cintai,,,,,tetap istiqamah deb\ngan niat yg ikhlas karena allah swt.

    BalasHapus
  3. assalam, lokasinya dimana ya, saya kebetulan orang bulungan juga

    BalasHapus